Ok,
Sempat bingung juga mau mulai dari mana. Namaku Nana, atau paling g aku
sering dipanggil demikian. Kata orang-orang aku cantik seksi atau
bahkan hot. Dan aku tau pasti itu, karna itulah aku tak segan berbagi
dengan tiap mata orang-orang yang memandangku. Mengapa demikian ? jangan
tanya dulu. Baca ceritaku ini sampai selesai
Aku
wanita paruh baya, usiaku 34 tahun tinggiku 164 cm beratku 55, cukup
chubby menurutku terutama di bagian yang paling disuka lelaki. Tetekku
36c ukuranya. Ukuran yang cukup fantastis dilihat di indonesia apalagi
untuk wanita chinese seperti aku ( sengaja aku cerita kalo aku chinese
dibelakang ) kenapa ? kadang cowok pribumi begitu baca cerita cewek
chinese selalu langsung tegak kontolnya. Ya g ?? ngaku aja deh… gini
sudah banyak menaklukkan banyak pria. He.he.he
Back to laptop….
Aku
sadar aku seksi dan cenderung ke arah hot. Kenapa hot ? Aku memiliki
hobby yang cukup aneh utuk orang indonesia, hobby yang sebenernya banyak
dipikirkan wanita indonesia tapi mereka malu untuk mengungkapkanya.
Hoby memamerkan tubuh, eksibisionis, dan segala macam julukannya. Semoga
dengan ceritaku ini banyak wanita terbuka pikiranya bahwa eksibis
adalah suatu seni, g ada yang salah hanya karna kita berada di negeri
timur. Berikut ini salah satu ceritaku……
Sore
itu agak mendung dan nampaknya gerimis kecil sudah mulai turun. Aku
masih berada di toko perlengkapan bayi dan wanita miliku. Rumahku emang g
jauh dari toko, sekitar 4 KM. tapi kalo ujan deras ya cukup membuatku
basah kalo naik motor pulang. Mmmmm….. tapi ide nakalku untuk pamer
keseksian malah muncul. Aku tutup toko dan masuk ke dalam mengganti
kemeja tebal yang kupakai dengan kaos putih tipis dan berleher lebar
serta celana jeansku kuganti dengan legging hitam yang berumur 1 tahun
sehingga sudah agak tipis kainnya menampakkan pahaku yang putih mulus.
“Mmmmm…. Cukup seksilah” pikirku dalam hati Apalagi setelah kulihat di
cermin kaosku hanya menggantung di atas pantat sehingga tercetak jelas
bulatan pantat dan memekku, g ada garis celana dalam karna aku emang
sengaja melepasnya. “ok siap berbagi kesenangan, mmmmm…. Siapa yang
beruntung sore ini ya”, pikirku dalam hati.
Setelah
siap dengan kostum eksibku aku menembus gerimis dengan “mio pink”
kesayanganku. Hujan bertambah deras, membasahi seluruh bajuku karna
sengaja aku g pake jas hujan. “Show segera dimulai” pikirku dalam hati.
Mendekati
lampu merah sengaja aku memperlambat laju “mio” ku. “Yes pas merah”,
sengaja aku tunggu lampu merah. Pas aku berhenti di barisan paling
depan. Sesaat kemudian berhenti di sebelahku 2 anak sma naik motor.
Nampak mereka berbisik, dan aku sedikit mendengar. “Gus liat tu susu
cewek yang naik mio”, kata pengendara yang depan. “Anjrit…. Montok
banget… , ra nganggo BH maneh”. Kata si pembonceng dengan logat
jogjanya. “masa sih..??, wuhh iyo…pentile (putting:dalam bahasa jawa)
ketok nembus, gede tenan susune cah….”, tambah temanya. Sengaja aku
tengok keduanya “ngomongke aku yo ?”, kataku. “Anu g ci, kita ngomongin
hujan-hujan enaknya nyusu eh minum susu anget”, jawab anak sma yang
duduk di belakang. “susu susu opo ? susune mbokmu ?, nek mo liat susuku
liat aja, ra sah isin2”,kataku. Ketika mereka masie bengong liatin
tetekku, aku langsung tancap gas karna lampu udah ijo. Ku lirik lewat
spion ternyata motor mereka mati karna gugup. “Yes… berhasil” dalam
hati.
G
jauh dari rumah aku belok ke pom bensin. “Yes , ini show sebenernya”,
hatiku besorak. Pom bensin sepi. Hanya ada 2 orang cowok jaga di pompa
premium. Aku berhenti tepat di depanya. Sempat liat expresi wajah mereka
yang kaget. Dasar cowok kalo liat cewek muka tertutup helm pasti liat
ke arah tetek duluan. Apalagi kaos putih tipisku dah basah sempurna.
Pembaca bisa bayangkan pemandangan indah yang di dapat penjaga pom
bensin??. “mas isi full tank ya ! sekalian numpang berteduh ya…”, kataku
dengan nada menggoda. “iiiiya mbak eh ci…”, jawab petugas yang umurnya
lebih muda sekitar 20 tahunan. Sambil mengisi dia melirik tetekku yang
besar dan terbungkus kaos tipis yang basah. “ujan-ujanan nie ci ?? kok g
pake jas ujan ??”, tanya penjaga yang udah agak tua. Sambil merapikan
uang di tanganya tapi matanya g lepas dari tetekku. “iya nie pak, jadi
basah gini”, kataku sambil mengusap-usap dadaku yang membuat tetek makin
tercetak jelas. “mampus lo liat nie tetek gue mantep kan…”,pikiran
nakalku muncul.
“Berteduh
disini dulu aja ci nunggu ujan reda”, kata yang muda dengan nada agak
gemetar. “Dasar berani juga dia ngomong gitu, akal mesum”, pikirku. “Iya
deh…., oh ya saya nana tinggal di palem hijau situ panggil aja ci nana
atau cici saja”, kataku memperkenalkan diri. “abdullah ….. “,kata
penjaga tua sambil mengusap genit tanganku. “ahmad….”, si pemuda
mengulurkan tangannya sambil gemetaran.
“Saya
parkir mionya di sini aja ya”, kataku memarkir motor agak kedepan. “ya g
papa”,kata pak abdul. Matanya g berhenti melihat tetekku dan seolah
pengen meremasnya dan menjilat putingnya yang tegak karna aku mulai
kedinginan. Aku duduk di dekat mesin besin “kok sepi ya ??”,kataku.
“maklum ujan “ kata pak abdul. “ada apa sie pak kok liatin saya terus
gitu ?” kataku sambil menegakkan dudukku jadi tetekku makin tegas
menantang. “ anu ci, tapi jangan marah ya…, anu apa cici g pake baju
dalem atau BH ya ?? kok pentilnya keliatan??”, kata pak abdul lagi.
Nampaknya dia berani juga. “he. Iya pak… maaf ya kalo jadi mengganggu
bapak, abisnya saya Cuma bawa BH sama CD 1 aja pas kerja, eh daripada
basah mending saya copot. Kalo baju ganti c saya bawa di bagasi”, mampus
lo kena perangkap gue. “Apa g risih susunya cici diliat cowok di jalan,
dan kita berdua disini ??”, kata si ahmad memberanikan diri. “Yah
kalian berdua kayak g pernah liat tetek cewek aja ?? paling bapak dah
sering liat tetek istri bapak, masnya juga paling dah pernah liat punya
ceweknya”, kataku memancing. ” Yah tapi g semontok dan seputih itu,
tetek eh susu eh apalah namanya , punya cici bagus montok seksi, ya g
pak abdul ?”, kata si ahmad. “Wah makasi pak…., tapi saya bukan cewek
murahan lo hanya karna saya g sengaja berdandan gini ( padahal sengaja
)”, tegasku. “iya saya tau kok ci, cici orang terhormat”, jawab pak
abdul. “Eh ci saya punya jas hujan di motor belakang, cici bisa ganti
baju kering di belakang trus pulang pake jas hujan saya”, kata si ahmad
menawarkan pertolongan. “bener nie mas ahmad ??, boleh deh wah makasih
banget”, kataku. Lalu aku berlari ke mioku dan mengambil kemeja, jeans ,
dan pakaian dalamku. “Pak abdul anter ci nana aja, biar saya yang
jaga”, kata ahmad memberi kesempatan pada pak abdulah. “iya ci mari saya
antar, sebelumnya maaf kamar mandinya g bisa dipake kalo mau ganti di
belakang kantor aja, aman kok, motor ahmad juga disana”, kata pak abdul
tanpa risih lagi sambil melihat tetekku.
Akupun
mengikuti pak abdul ke belakang kantor SPBU, belakang kantor merupakan
lorong sempit antara gedung SPBU dan tembok pembatas area SPBU. “pak
abdul tolong temenin saya ganti, saya takut ada orang ngintip”, kataku
menggoda. “Bener nie ci ??”, katanya gembira. “Iya pak abdul kan orang
baik-baik saya percaya”, kataku . Aku mulai membuka baju, dengan gerakan
perlahan seolah stripsis. Mata pak abdul g berkedip melihat tetekku
yang besar dan montok menggantung bebas kini tanpa penghalang apapun.
Aku berusaha tambah menggodanya dengan mengusap sisa-sisa air hujan di
tetekku. “Ci boleh saya….”, kata pak abdul sambil tanganya maju hendak
meremas tetekku. Plak…. Aku tampar pak abdul “mampus loe, emang loe kira
bisa ngentot gratis “, dalam hati pikirku. “maaf pak abdul, saya g bisa
melayani nafsu pak abdul, tapi…. Karna pak abdul sudah baik dan menjaga
sikap pak badul boleh mengocok kontol pak abdul sambil liat saya
seperti ini, kasian kontolnya pak itu”, kataku sambil malu-malu menunjuk
kontolnya. “Bener ci ???”, katanya. Tanpa menunggu konfirmasi
dikeluarkanya kontolnya yang coklat panjang. Mmmmmmmm…….
Sebenernya
aku pengen ngemut juga c, walau aku doyan ngentot tapi ya pilih2
jangan-jangan pak abdul suka main sama perek kan bisa ketularan penyakit
aku. Pak abdul terus mengocok kontolnya sambil mengerang, aduh… lama
bgt lagi. Akupun mendekatinya dan menarik salah satu tanganya ke
tetekku. “Aaaaaaaaa………, pelan pak”, teriakku, karna pak abdul meremasnya
kuat sekali. Sial bandot tua ini. “Uhhhhhhhhh……. Ahhhhhhhhhhhh
sssshhhhhhhhh…… ciiiiiii…….. jepit dunk di paha cici aja g usah di
memek, g bisa keluar nie nanggung “, katanya. Akupun nungging
memposisikan diri doggy style dengan legging yang masi aku pake. Aku
jepit kontolnya di pahaku, dia beregerak maju mundur. Tanganya bergerak
ke depan meremas tetekku. “ohhh………. Ci…. Nikmat ngentotin ci*a….
uhhhh……”,desahnya. Dan crot….crot…crot…. kontolnya menyembur membasahi
leggingku. Sial nie bandot, g tau legging keayanganku di kotorin lagi.
Setelah beristirahat sesaat aku berkata “panggilin ahmad dunk pak, saya
juga mau makasie sama dia”.
Saat
pak abdul sudah pergi aku turunin leggingku sampai buah pantat. Aku
emang sudah horny berat karna eksibisku berhasil dan karna memekku
tergesek-gesek saat pak abdul ngentotin pahaku.
“sssssssssshhhhhhhhhh………. ohhhhhhhhh………… sssssssssshhhhhhhhhh……….
ohhhhhhhhh………… sssssssssshhhhhhhhhh………. ohhhhhhhhh…………
sssssssssshhhhhhhhhh………. ohhhhhhhhh………… sssssssssshhhhhhhhhh……….
ohhhhhhhhh………… ”, desahku sambil tanganku mainin memek sementara tetek
masie kebuka, meski udara dingin badanku hangat karna nafsu.
“mmmmmmmmpppppppp……….”, g sadar ahmad mengamatiku entah berapa lama. “eh
ahmad… makasi jas hujanya ya…, sini…sini, aku mau ucapin terima kasih…,
kamu mau minta apa ???”, kataku menggodanya. “anu kata pak abdul g
boleh ngentotin cici ya….??, kalo gitu saya mau kontol saya di jepit
susu cici dunk, saya sering sama pacar saya, tapi punya dia g gede kaya
punya cici, g putih lagi ”, katanya lugu sambil meraba tetekku tanpa
malu-malu. ”Ok…. permintaanmu aku kabulkan….. “ aku maju mendekatinya
dan menjepit kontolnya di tetekku. Aku bergerak naik turun jadi
kontolnya serasa dikocok. G ada 3 menit dia dah keluar…. Dasar anak
muda. Diapun tersenyum puas. Aku mulai berkemas melepas semua legging
yang tinggal menempel satu-satunya di tubuhku. Mengelap peju ahmad di
tetekku dengan leggingku. Ahmad bangun dari duduknya dan membantuku
berpakaian, kekagumanya belum habis pada tubuhku, pantat, tetek, memek (
yang belum waktunya dia rasakan ) semua dia raba dan pegang. Sambil
membantuku memkai CD dia mengusap-usap memekku dan saat aku memakai BH
ku dia meremas-remasnya dengan alasan biar pas posisinya, dasar anak
muda yang aneh. Setelah berpakaian lengkap akupun pulang dengan jas
hujan pinjaman.
Sampai
di rumah Cuma ada keponakanku doni yang setia menungguku, Akhirnya aku
ngentot dengan doni seperti biasa saat suamiku pergi. Kami bergumul
sangat hebat karna aku udah foreplay duluan dengan hobi eksibis
kesukaanku.
Untuk salam buat pak abdul dan ahmad ( petugas salah satu pom bensin di jalan godean ).
Buat
para cewek yang punya pengalaman memamerkan tubuh walau tidak se
ekstrim saya bisa kirim email ke *****@yahoo.com untuk berbagi
pengalaman, identitas pasti nana rahasiakan.
~ The End ~
0 Komentar