Eksibisionis : Nana 8 | Demi Pinjaman Lunak Episode 2

 Maaf lama lanjutanya teman-teman , maklum lama tidak menulis cerita jadi tersendat .....

Investigasi Target

Heru Susanto sebut saja demikian, pria yang usianya kutaksir sekitar 50 an awal merupakan pimpinan cabang bank yang akan memberiku kredit. Silvy temanku menjadi sekretaris pak heru yang menolongku untuk mendapatkan kesempatan kredit di bank ini. Dari informasi yang didapat silvy pak heru ini orang yang sangat lurus , sebagai kepala kantor cabang dia sebenarnya memiliki banyak peluang untuk memperkaya diri sendiri dengan berbagai cara memanfaatkan posisinya. Track recordnya sangat bersih bahkan kiprahnya terdengar sampai ke kantor pusat di jakarta, sebagai sekretaris silvy sering mencuri dengar beberapa nasabah berusaha menyuap pak heru untuk meloloskan pengajuan kredit mereka, namun pak heru selalu disiplin dengan memberikan persetujuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku tidak lebih.

Dalam urusan keluarga pak heru juga seorang ayah yang baik dan lurus kehidupanya. Dia memiliki 2 orang anak yang beranjak dewasa keduanya laki-laki. Pak heru seorang duda, istrinya meninggal dunia dalam salah satu kecelakaan pesawat paling mengerikan di negeri ini. Nampaknya pak heru sangat mencintai istrinya hingga dia tidak menikah lagi, bahkan untuk melepaskan hasrat seksualnya sepertinya beliau lebih memilih untuk mengocok kontolnya sendiri sambil membaca cerita porno daripada mencari wanita panggilan. Paling tidak itu yang kuketahui dari silvy, kadang di jam lembur sesekali silvy mempergoki pak heru sedang membaca cerita porno dan berakhir dengan tissue yang belepotan sperma di tempat sampah.

Silvy memiliki hobi eksibisionist yang sama denganku, meski tidak separah aku namun hasratnya untuk tampil seksi sangat tinggi. Pak heru merupakan salah satu target favorit silvy, Menurut cerita silvy meskipun kehidupan pak heru lurus namun pak heru suka sekali mengamati silvy memerkan teteknya saat merapikan berkas, atau nunggung memerkan pantatnya yang mengintip di balik rok mini. Pak heru menurut silvy juga suka membaca cerita eksibisionis, bahkan salah satunya cerita-ceritaku menjadi favoritnya. AKu tersenyum puas , pak heru merupakan target yang tepat untuk aksiku.

Membayangkanya memekku menjadi basah, kututup telp dari silvy mengenai pak heru itu akupun bermastrubasi dan orgasme dengan dasyat diatas ranjang.

Dibalik Layar

Pagi hari aku telp suamiku, dia sudah mendapat sebuah tempat tinggal sewa semacam rumah susun di sana. Aku bilang aku bersiap untuk bertemu orang bank , dia menggodaku untuk tampil seksi maksimal. Dia bilang g sabar mendengar ceritaku yang hot. Suamiku ini memang sangat terbuka dengan hobiku eksibisionis selama masih dalam batas kewajaran dan tidak melakukan seks bebas.

Aku mulai bersiap kali ini aku menggunakan bra dan cd satu set berwarna merah dari salah satu brand terkenal. Aku meraba memekku yang sudah terbungkus cd , hmmmmmm..... jadi semakin menarik dan mengundang nafsu. Selanjutnya aku pakai bra dengan model 1/4 cup , ya model bra yang super seksi dimana hanya berfungsi menopang dan mempercantik posisi tetekku, sama sekali tidak ada cup yang menutupi putingku. 1/4 Cup Bra ini hanya tepat 2 ruas jari dibawah putingku, memandang tubuhku di cermin dengan tetek yang semakin menantang dan membayangkan apa yang terjadi nanti membuatku semakin terangsang, putingku nampak jelas berdiri dan mengeras makin tegak.

CD yang kupakai model G-String , sengaja kupakai G-String agar buah pantatku yang montok dapat tapil sempurna dan alami. Iya dunk .... Mahal-mahal aku ikut latihan di gym masa harus teramarkan dengan bentuk celana dalam yang tidak pas. Lama aku mematut diri di depan cermin .... "Gila diriku saja bisa horny sendiri memamandang tubuhku di cermin , apalagi pak heru nanti ", pikirku.

Aku mulai mengenakan kemeja putihku , warna braku menjadi membayang jelas, namun yang lebih merangsang adalah putingku yang membayang di kemejaku. Sensasi gesekan kain kemeja yang lebih kasar dan putingku membuatnya menjadi tegang dan sangat sensitif.... berulang kali aku harus menahan geli di putingku bahkan sesekali rasa geli itu menjalar merangsang memekku. Jika tak ingat harus segera bersiap aku pasti sudah mastrubasi hingga bajir ....

Rok yang kugunakan cukup unik, kainnya beruas-ruas dan setiap ruasnya bisa dilepas karena dibalik lipatanya ada relsetingnya , total ada 4 ruas dari atas lutut hingga satu jengkal dibawah memekku. Ini rok yang kudesain sendiri :) , penjahitnya pun cukup bingung untuk apa sebenarnya rok itu. Jika eksib menggunakan rok ini aku bisa menyesuaikan seberapa nekat aku show isi rokku :D

Setelah siap aku berangkat menuju bank tempat aku mengajukan pinjaman ....

Negosiasi Nikmat

Sampai di kantor bank kurang lebih jam setengah 4, sengaja kubuat janji sampai dengan selesai jam kerja bank, maksudnya biar aku leluasa.

Aku masuk ke ruang pak heru .... Sejenak nampak dia terpana dengan penampilanku, Dia pikir aku adalah wanita profesional yang cantik namun tidak murahan .... tidak mengobral diri di awal untuk mendapatkan pinjaman ( itu pemikiran awal yang kuketahui setelah mengobrol dengan pak heru di kemudian hari )

Beberapa saat aku ngobrol dan menjelaskan tujuan pinjamanku dan rencana pelunasan pak heru tetap bersikukuh hanya memberiku pinjaman 90% nilai aset, meskipun tergolong kredit usaha. Sebeneranya aku berharap untuk mendapat pinjaman tanpa harus merayu pak heru. Aku sms silvy untuk memastikan kantor aman dan tidak ada yang menggangu.

Kemudian aku mulai membuka blazerku .... Sejenak nampak ekspresi kaget pak heru menatap pakaianku, merah braku seakan menantang untuk dipandang. Apalagi kemeja putihku menampakkan jelas aku hanya mengenakan 1/4 Cup Bra yang tidak menutup putingku . Obrolan makin menghangat , nampaknya pak heru mulai tidak konsentrasi harus menatap wajahku atau tetekku yang kutempelkan di atas meja kerjanya. Atau sesekali aku menegakkan dudukku menjadikan tetekku semakin tegak menantang.

Seperti yang kuduga pak heru tidak begitu saja memberiku pinjaman dengan nilai tinggi, reputasinya dipertaruhkan. meskipun dia sudah menikmati pemandangan tetekku yang sangat menggoda namun prinsipnya belum luntur. Aku ijin menggunakan toilet di ruangan pak heru.

Di dalam toilet aku melepas ruas rokku hingga ruas terakhir .... rokku kini hanya tersisa 4 jari lebarnya dari memekku. Aku juga melepas celana dalamku, sengaja kutaruh di saku samping rokku dengan membiarkan setengahnya menjuntai keluar, ini tricku saja sih untuk lebih menggoda , jadi selama memekku belum terlihat pak heru akan penasaran karena tau aku tak lagi memakai celana dalam. Kulepas kancing bajuku hingga melewati belahan dadaku. menampakkan bongkahan tetekku yang menggoda.

Aku berjalan keluar dengan mata menggoda, pak heru seolah bingung ingin menatap tetekku atau pahaku yang mulus. Dia juga nampak kaget melihat celana dalam di sakuku ....

Aku berjalan tak kembali duduk di kursi di depan mejanya, kuambil map permohonan kreditku lalu dudu di sofa. "Kita bicara di sofa saja pak, saya lelah .... " kataku sedikit mendesah. "Bagaimana dengan silvy ?", tanya pak heru kuatir. "Dia teman saya .... dia sudah paham pak .... ", kataku sambil bersandar di sofa.

Pembicaraan semakin panas , habis sudah kancing bajuku yang tertutup ... Makin banyak kancing bajuku yang terbuka makin tinggi pula pinjaman yang aku peroleh ..... Makin tak tahan akan nafsunya .... Pak heru yang biasanya teguh pendiriannya kini kontolnya sudah ada di mulutku .......

mmmmmmppppppphhhh.......... slurp......... bunyi keseruanku mengoral kontolnya. Sangat jarang sekali bahkan tak pernah eksibku berakhir dengan oral. Namun entah kenapa kali ini berbeda mmmmppppp........ sambil ngemut kontolnya aku menikmati memainkan memekku sendiri sambil tetekku diremasnya. akhirnya aku orgasme, karena gemas hisapanku di kontolnya makin kuat hingga dia orgasme ..... semua spermanya kutelan dengan ekspresi menggoda.

Aku mendapatkan deal pinjaman total 155% dari nilai asetku, sangat cukup untuk melunasi hutang dan memulai bisnis baru. Ada beberapa deal nakal dengan pak heru yang mungkin nanti bisa kuceritakan di cerita selanjutnya.

Maaf kalo masih kasar karena hampir 2 tahun aku tak menulis ..... 


Posting Komentar

0 Komentar