Thanks sebelumnya buat ci nana yang udah mau bantu biar aku lebih berani ungkapkan pengalamanku.
INTRO
Namaku
rofiah umurku 24 tahun, eits mungkin semua orang menyangka kalo aku
seorang yang ndeso, item, dekil jauh dari cantik karna namaku itu.
Jangan salah aku seorang keturunan arab-sunda, papaku orang arab mamaku
orang sunda. Aku terlahir di keluarga pengusaha kaya sehingga bandanku
terawat dengan baik tinggiku 170 cm, berat 65, braku 36c. Dengan wajah
khas timur-tengah dan kulit putih sunda. Bisa dibayangkan begitu
menggiurkanya bodiku. Makanya aku selalu hati-hati dalam berpakaian,
setidaknya sampe aku SMA, selepas itu aku mulai terusik dengan hasratku
untuk memamerkan keseksianku, jadi meskipun aku memakai baju yang
menutup auratku dari ujung rambut sampe ujung kaki tapi tetap saja ada
yang membuatku terlihat seksi, kita lihat saja nanti.
Meskipun
seorang anak pengusaha namun aku g tertarik buat berbisnis, semua
bisnisku kupercayakan pada sahabatku dari sma yang memang tertarik di
bisnis, kebetulan sahabatku inilah yang menjadi tunanganku, jadi g ada
curiga sama sekali.
Sementara
aku sendiri lebih senang mengajar, ya mengajar anak-anak sekolah ,
mengapa demikian ? nanti juga tau… aku menyelesaikan sarjana bahasa
inggrisku diumur 24 tahun sekaligus gelar pendidikan bimbingan
kesiswaaan (BK). Kini aku mengajar di salah satu STM Komputer Swasta di
Kotaku, meskipun swasta namun lulusannya sampai dieksport ke luar negri.
Berbekal 2 gelar sarjanaku aku menjadi guru bahasa inggris dan
sekaligus guru BP di sekolah itu. Aku g kesulitan buat beradaptasi
dengan siswa-siswa disini bahkan aku menikmatinya karna aku sering bisa
menyalurkan hobbyku buat pamer keseksian tanpa takut mereka kurang ajar.
Aku sering menggunakan rok yang mencetak pantatku , jadi meskipun
panjang sampai mata kaki tapi pantatku tercetak jelas karena ketatnya
rokku di bagian pantat, atau menggunakan kemeja ketat sehingga
menampakkan kemontokan tetekku. Yah cuma sebatas itu, bahakan ferdi
tunanganku juga tahu hobiku ini dan dia g keberatan malah menyukainya.
Sampai suatu ketika Ferdi menunjukkan blog ci nana ini. Dan membuatku
lebih berani dan lebih liar.
THE BEGINING “HALF CUP BRA & G-STRING TRAGEDY”
Pagi
ini benar-benar berbeda.. aku berangkat ke sekolah buat mengajar
seperti biasa, yang membuat berbeda adalah pagi ini aku memakai half cup
bra dan g string untuk pertama kalinya seumur hidup. Mas ferdi dan aku
membelinya kemarin sore setelah kami baca-baca cerita di blog ci nana.
Dan ferdi ingin aku memakainaya dan merasakan sensasinya. Agak geli-geli
gimana gitu… ketika berjalan puting payudaraku tergesek kemeja ketatku
karna braku hanya menopang di bawah puting. Belum lagi rasa risih di
pantatku karena g-string yang kupakai membuat pantatku tercetak jelas di
rokku .
“Pagi
anak-anak….. , sekarang kalian kerjakan chapter 8 latihan soalnya”,
kataku di kelas. Aku masih canggu buat mengajar di depan anak-anak
dengan memamerkan putingku dan pantatku yang tercetak jelas seolah tanpa
pembungkus. 30 menit kemudian aku mulai berkeliling, pada putaran kedua
meja anak-anak tiba-tiba si Doni si anak kepala sekolah memanggilku “Bu
mau tanya….”, katanya. Akupun mendekat dan membantunya menjelaskan
kepadanya apa yang ditanyakan, semula aku emang udah curiga masa soal
segampang itu dia tanya. Sebelum aku pergi meninggalkan tempat duduknya
dia menyelipkan sebuah kertas dan berbisik, “jangan marah ya bu… jangan
dibaca disini”, bisiknya sambil senyum. Akupun kembali ke kursi guru di
depan dan membaca kertas darinya.
“Bu
rofi… sebelumnya jangan marah ya… kata teman-teman ( bayu, dito, herman
ibu g pake BH sama CD ya ?? Jangan marah ya bu… kami kan cuma anak
kecil yang penasaran, biasanya kami liat garis celana dalam ibu di rok,
kok kali ini g ada, tambah itu puting ibu menonjol”
Dasar anak-anak bandel pikirku.” Awas ya bakal aku kerjain… “, pikirku dalam hati. Akupun menulis nota balasan.
“Pulang sekolah kalian berempat ke ruang konsultasi BP. Awas kalo berani g datang….. !!! “
Aku
menghampiri tempat duduk Doni dan gerombolanya, sambil membusungkan
dada. Bahkan aku menyingkapkan jilbabku dan semakin menampakkan Tetekku
yang padat membulat dengan puting yang menegang karena horni. Kulihat
Doni meraba kontolnya di bawah meja yang kulihat sangat menonjol di
celananya. Setelah memberikan note tersebuta aku berbalik, jalanku
sengaja kubuat-buat sehingga pantatku yang montok bergoyang
kesana-kemari.
Setelah
itu aku kembali ke depan mengamati Doni dan kawan-kawan yang mulai
ribut ketakutan. Mereka memandangku, aku menatap datar wajah horny
bercampur takut mereka. Lucu juga pengen ketawa jadinya. “Tunggu saja
anak-anak pelajaran dari ibu”, pikirku dalam hati.
AFTER SCHOOL “THE LESSON !!”
Ruang
BP di sekolah tempatku mengajar merupakan satu ruang khusus dimana satu
guru bp memiliki satu ruang sendiri, ini dimaksudkan agar siswa dapat
konsultasi lebih intensif. Di ruanganku ada sebuah meja dan kursi
sementara ruang kusekat menjadi 2 dibatasi lemari dan tirai, ruang
sebelah adalah ruang pribadiku. tempat meletakkan buku-buku dan biasanya
aku berganti pakaian disini jika setelah berolahraga atau mau pergi
setelah mengajar.
Tok.tok.tok….
doni dan teman-temanya masuk. “Permisi bu… maaf kami mengganggu”,
jawabnya tertunduk takut. “Duduk kalian berempat…. “, jawabku tegas
sambil tetap menkoreksi pekerjaan anak-anak. Kulirik doni dan
kawan-kawan saling tunjuk buat ngomong duluan sama aku, nampaknya mereka
ketakutan. “Begini bu… sebelumnya…”, doni memulai berbicara. “Stop
nanti dulu…”, potongku. “Saya mau ganti baju dulu”, aku melankah santai
ke ruang sebelah dan menutup tirai tapi kusengaja tidak menutupnya
rapat. Harapanku mereka masih bisa melihat show aku ganti baju. Entah
mengapa aku jadi liar begini.
Aku melangkah perlahan…
Aku
mulai melepas kemeja ketatku …. kulihat mereka curi-curi pandang ke
arah celah tirai yang g tertutp… “mmmm… ini untuk kalian…”, pikir
nakalku. perlahan tinggal g-string dan half cup bra ku saja yang
tersisa…. sementara mereka bisa melihatpunggung dan pantatku yang
montok… bahkan kalo mereka jeli dapat melihat tetekku dari pantulan
cerimin didepanku.
Sengaja aku berlama-lama mematut diri di depan cermin…
Dan
tiba-tiba aku berkata dari dalam bilik… “Doni, bayu, dito, herman… dah
liat kan ibu tetep pake BH sama CD, cuma modelnya aja… jadi keliatan g
pake”, kataku sengaja membuat mereka terkejut. Padahal kulihat mereka
asik mengintip sambil meremas kontol masing-masing dari luar celana.
“Don… tutup pintu dan masuklah kalian kemari…”, mereka tampak terkejut
namun senang.
“Bbbbu…
ibu seksi banget”, kata bayu yang paling berani. Aku memberi isyarat
kalo mereka boleh mengeluarkan kontolnya. Cukup besar untuk ukuran
anak-anak seumuran mereka.
Akupun
naik ke atas meja dan mengambil dildo dan mastrub di depan mereka.
Sungguh gila pikirku sendiri. Kulihat mereka pun g berani menyentuhku
namun mereka mengocok kontol mereka masingmasing.
Ahhhhhhhhhhhh……… Ahhhhhhhhhhhh………Ahhhhhhhhhhhh………Ahhhhhhhhhhhh………Ahhhhhhhhhhhh………Ahhhhhhhhhhhh………Ahhhhhhhhhhhh………
Seolah sedang ada perlombaan memacu birahi di ruangan itu.
sssssssssssshhhhhhh…………….
g lama kemudian aku keluar karena aku dah terangsang banget karena kelakuanku sendiri.
Doni
si anak kepala sekolah pun saat hampir keluar mendekatkan kontolnya ke
pahaku dan menumpahkan cairannya disana… yang lainpun ikut-ikutan… huh
pahaku jadi belepotan sperma deh. Akhirnya aku lap pake baju kerjaku dan
aku pulang pake kaos yang kebetulan aku bawa.
Sungguh
pengalaman yang mendebarkan. Setiap kali aku kesekolah pake gstring dan
half cup bra pasti berakhir seperti itu. Bahkan pernah kami lakukan di
belakang gedung sekolah. Sampe akhirnya keempat anak itu lulus.
0 Komentar