Aku
membuka lemari pakaian dan mengeluarkan sebuah bra hitam half cup yang
sebenernya jika aku pakai membuat tetekku mau loncat keluar karena
tertekan. Lalu juga sebuah celana dalam g string warna putih dan sebuah
baju terusan model daster berbahan kaos yang jika aku pakai akan
mencetak jelas seluruh tubuh aku karna menempel ketat di badanku ,
ditambah lagi bagian atasnya agak rendah lehernya dan hanya ada tali
selebar 2 jari. Baju ini berwarna putih, membuatku kuatir akan mencetak
jelas braku karena warnanya yang kontras.
Jam
9 aku masih belum keluar rumah, aku mematut diri di depan cermin.
“mmmmm…. Ternyata seksi juga aku pake ini, tapi apa g papa ya ? apalagi
bentar lagi tukang sayur dateng dan aku harus belanja buat masak”,
pikirku dalam hati. Aku melihat di cermin tetekku yang bulat tercetak
jelas dan samar-samar putingnya tercetak. Aku miringkan badan “Astaga !”
ternyata efek pake celana dalam G-String yang tipis membuat pantatku
bulat tercetak seolah tanpa CD. Aku memang gadis yang sexy dan hot…
Beberapa
saat kemudian terdengar bunyi motor tukang sayur. “It’s my show !”,
dalam hati. Mulanya aku gugup dan hampir g jadi keluar sampe tukang
sayur memanggilku,”pesanan ikan bawalnya bu..”. Akupun keluar rumah
dengan memantapkan langkah. Pak rahmat si tukang sayur sempat kaget
dengan penampilanku dengan tetek membusung, puting samar menerawang.
Untuk menghilangkan rasa malu campur seneng, campur sedikit horny aku
tanya pak rahmat,”Kenapa pak kok bengong ? Mana pesanan ikan saya, bawa
sayur kangkung g ?”. “Bbbawa bu… komplit seger-seger susunya eh maksud
saya ikan sama sayurnya !“, jawab pak rahmat keceplosan. Aku sempet
kaget juga dengar dia keceplosan susu segar, mungkin maksudnya tetek aku
kali ya ? Setelah memasukkan belanjaan ke tas plastik, aku sengaja
menaruh tas belanjaan sambil nungging membelakangi pak rahmat. “Puas lo
liat pantat gue… ”, pikirku dalam hati. Ya ampun…. Kurasakan mulai basah
nie memiaw.
Setelah
membayar belanjaan dengan mendapat diskon, mungkin pak rahmat mau
terima kasih dikasih vitamin pagi-pagi, pak rahmat minta ijin memakai
toilet, mau buang air katanya. Namun aku melirik ke selangkangan pak
rahmat ada “tongkat satpam” he.he.he dia kan tukang sayur kok bawa
“tongkat satpam” ya ? Akupun mempersilahkan, sambil membawa belanjaan ke
dapur aku melewati kamar mandi dan mendengar desahan pak rahmat
menyebut-nyebut namaku. “ ohhh… montok susumu, bokongmu bahenol…..
ohhhhhhh……”, begitu desahanya dengan bahasa kampungnya yang kental.
Akupun mencoba mengintip dari celah pintu, yah maklum kamar mandiku g
bisa ditutup rapat maklum perumahan murah. Aku sempat kaget aku melihat
pak rahmat sedang mengocok tongkolnya yang gemuk dibungkus CD kotorku,
dan dia sambil menciumi bra yang tadi tergantung di gantungan baju. Dan
crot… tongkolnya mengeluarkan peju yang lumayan banyak hampir ke arahku.
Dasar… awas kalo sampe bra dan cd ku rusak. Akupun kembali ke ruang
tamu dan duduk santai pura-pura tidak tau. Sambil mengucapkan terima
kasih pak rahmat sempat memujiku,” Permisi bu, o ya bu … Ibu cantik
sekali pagi ini… kalo cantik gini tiap pagi saya kasih diskon dah…”,
katanya dengan mata mesum. Diapun ngeloyor pergi….
0 Komentar