3 Wanita 2 Pria 1 Cinta | Episode 3 : Harimau Tua

 Harimau Tua

Heru Anggoro , pria 60 tahunan itu sungguh sangat menjijikkan. Menceritakanya pun aku sudah muak. Pria ini yang selalu merasa sebagai raja kecil penguasa di kota kelahiranku. Bisnisnya menggurita, dia menggunakan segala cara untuk menjadi orang yang paling ditakuti di sana. Bahkan akar kejahatan di kota itu hampir semua berawal dari otak busuknya. Kawan-kawannya adalah politisi daerah yang korup, aparat yang cinta uang, hingga preman jalanan yang diberinya makan. Banyak pejabat pemerintahan terpaksa terjebak korupsi untuk melancarkan bisnis pria ini meskipun mereka tidak menginginkanya. Pejabat baik sekalipun bila nyawanya atau keluarganya dijadikan taruhan akan takluk dengan pria ini. Orang-orang yang "mencari masalah" denganya akan berakhir tragis, tewas karena kecelakaan, terbunuh dalam sebuah insiden kebakaran, paling beruntung tak kehilangan nyawa namun hanya bisa mematung di rumah sakit jiwa. Jangan sampe dia membencimu karena alasan personal, karena jasadmu tak akan tercium dimana keberadaanya. Kabar burung dan gosip yang berhembus, dia "mengkoleksi" mayat orang yang dia benci secara pribadi.

Seperti mafia dan orang brengsek pada umumnya, selain harta dia juga gila wanita. Dia akan melakukan segala cara dari merayu, mengancam hingga kalo perlu menculik dan memperkosa wanita yang diinginkanya. Tingkahnya yang angkuh seperti seorang harimau penguasa rimba yan tak terkalahkan. Harimau ini tak sadar saat ini dirinya tak lebih dari sekedar harimau tua yang menanti waktu ajalnya. Harimau tua ini terlena di masa tuanya, bangga kekuatan dan keuasaanya padahal bagiku harimau tua itu kini tak lebih dari babi tua yang siap menjadi buruanku.

Pria menjijikan itu kini sedang menunggu salah satu "mangsa" nya. Tubuh tambunnya yang hitam dan penuh bekas luka perkelahian masa mudanya kini berendam menjijikkan di bathub. Satu tangannya memegang gelas berisi anggur merah murahan, meski uangnya banyak dia tidak pernah meninggalkan minuman favoritnya sejak muda nya dulu. Satu tangannya memainkan kelaminnya, menjaganya tetap angkuh seperti pemilikknya. Katanya itu "modal" menaklukkan banyak wanita, tak sepenuhnya salah banyak wanita yang awalnya terpaksa dan jijik melayaninya dibuat terkapar dan nyaris pingsan dalam kenikmatan. Tak terkecuali wanita itu ......

A.N.G.E.L

Aku masih mengingkari atau hatiku masih menolak mengakui sakitnya menceritakan tentang wanita ini. Tubuh terbalut kimono itu perlahan masuk ke kamar mandi tempat pria itu berendam. Tingginya hanya 165 cm, belum masuk kualifikasi untuk menjadi seorang model. Namun dengan berat hanya 50 an membuat postur tubuhnya sangat menggiurkan. Tokednya ranum meski sering dijamah, wanita ini tau betul cara merawat aset terbaiknya itu sehingga benda yang biasa terbungkus bra 34C itu selalu bisa diandalkan untuk menaklukkan pria. Bulat dan kenyalnya selalu memuaskan hasrat setiap tangan pria yang meremasnya, dan mulut rakus pria yang menyedotnya.

Dengan gemulai wanita itu mengelus bagian bawah perutnya, hatinya bergejolak, tatapan mesum pria di bathub itu terfokus ke memeknya yang bersih tanpa bulu. Pria itu tau betul, dibalik rapatnya bibir memek itu, tersembunyi daging segar yang merah merona dan selalu basah.Tak hanya orientalnya yang bisa membuat pria lupa dunia, tidak lebay tapi jepitan memek wanita itu membuat pria manapun rela mati setelah menikmatinya dan jangan biarkan dia bergoyang diatasmu kalo kamu bukan pria yang jago seks. Trust me !

"Sini mona sayang ..... kamu punya tugas penting " Pria itu nampak tak sabar untuk menikmati lagi tubuh wanita itu.
"Kenapa sih pi ? Papi udah janji lepasin mona ....... " Wanita itu berhenti di tepi bathub, ada pertentangan besar dalam dirinya. Otaknya berpikir ini jalan terbaik, hatinya tersyat penuh penyesalan dan rasa bersalah, namun tubuhnya berhkianat merasakan gairah.

"Brengsek ! Pasti minuman tadi dicampur sesuatu oleh papi, gairahku sulit kukendalikan, tidak ada jalan lain. " Pikir wanita itu ....

Dilepasnya kimono sutranya, meski dari tadi keseksian tubuhnya sudah sedikit terekspose, karena dia tidak mengikatkan kimononya. Kini semua terbuka membuat pria itu melotot . "Ini yang terakhir ..... "  dalam hati wanita itu bergumam .

Kedua kaki yang sempurna itu mulai turun memasuki air, seperti kaki malaikat yang menginjakkan kaki ke bumi. Tak langsung duduk di bathub, wanita itu menunduk mendekatkan tokednya yang bulat menggantung ke wajah pria itu. Menggoda adalah kemampuan yang tak usah diragukann lagi. Pesona toked bulat itu membuat seolah reflek kepala pria itu mendekati umpannya. Saat kepala pria itu sudah sangat dekat, bahkan lidahnya mulai menjulur seperti anjing menggapai umpannya wanita itu tiba-tiba bangun sambil meraih gelas anggur di tangan pria itu.

Wanita itu kembali berdiri, matanya terpejam merasakan pait di hatinya. Sedikit tengadah wanita itu mencoba meminum anggur merah itu cepat untuk sedikit melupakan pedih hatinya. Karena aksinya itu, anggur dari gelas itu sedikit meluber dari celah bibirnya turun melalui leher dan mengalir kebawah dekat tokednya. Pria itu sedikit tercengang, memang wanita ini salah wanita terbaik yang berhasil dia taklukkan, apalagi ditambah tingkahnya yang kadang sangat menggoda. Seperti saat ini, ketika di depannya disuguhi tontonan seksi, tugas tangannya menjaga batangnya tetap berdiri digantikan oleh kaki si wanita yang putih bersih lembut terawat dengan cat kuku warna hijau tosca favoritnya.

"Kamu memang binal mona ..... sejak muda kamu memang membuat nafsu papi ...... tidak sia-sia papi pelihara kamu sejak muda ..... hahahaha ..... sini puasin papi" Tawa pria itu melecehkan.

"Jangan panggil aku Monica Angela, kalo g bisa puasin papi ...... " , senyum menggoda wanita itu sambil mendekatkan tubuhnya ke pelukan pria itu.

Hanya Pelacur !

Perlahan wanita itu mendekati tubuh tambun pria itu, meski sebenarnya ada rasa mual yang sangat mendesak perutnya . Dipegangnya batang kontol pria itu, senyum tipisnya mengembang di bibir. Senyum penuh kepalsuan menutupi rasa jijik harus memasukkan batang itu ke memeknya.

"Sleeeeeebbbbbbsssssssssss ............. ahhhhhhhhhhhh ....... " desah wanita itu. Meski jijik, memeknya tak bisa bohong kalo batang itu menyentuh bagian terdalam dan paling sensitif dari memeknya.  Denyutan demi denyutan memeknya mencoba beradaptasi, meski sore tadi memeknya sudah dihajar habis tetap saja saat ini rasa nikmat menjalari seluruh tubuhnya.

"Mona masukin aja ya pi ....... Takut mona g kuat layanin papi karena papi kuat banget sih " , kata-kata genit menggoda . "Slurp ......... Slurp ......... Slurp ......... Slurp ......... ahhhhhhhhh ........... ahhhhhhhh ...... ahhhhhhh " , saat merasakan batang kontolnya terbenam di liang ternikmat membuat pria itu tak lagi mendengarkan apa kata wanita itu. Tak peduli lagi wajahnya kini asik terbenam di toked ranum wanita itu, sementara tanganya tak mau kalah meremas dan memerah toked wanita itu mungkin berharap keluar air susunya.  Hanya desahan yang keluar dari mulut wanita cantik itu menanggapi aksi cabul pria yang dipanggilnya papi itu.

"Slebs .... slebs .... slebs ..... " dengan seksinya pinggul si wanita bergoyang maju - mundur kadang memutar , membuat batang cabul di dalam memeknya serasa dipijat dan disedot. Pria itu sempat menghentikan aksinya menikmati toked wanita itu dan terdiam dengan tangan yang meremas kuat toked itu.

"Ahhhhhhh ...... papi sakit ini toked mona ...... papi keenakan ya .... sampe bengong gitu " , goda si wanita sambil menoel hidung si pria. "Gila memek kamu mona ..... nikmat banget, papi g akan lupa nikmatnya goyangan kamu. Apalagi sekarang kayaknya memek kamu hangat banget padahal di dalam air ", entah pujian atau kata-kata melecehkan keluar dari mulut busuk pria itu.

"Udah nikmatin aja papi jangan banyak omong ....... Siapa tau ini terakhir kali papi nikmatin mona ..... besok-besok g bisa  " canda wanita itu penuh arti. "Sampe kapanpun kamu tetap pelacur papi mona ..... Sejak perawan kamu papi ambil ..... Papi selalu yakin kamu pelacur papa yang paling oke ...... ahhhhhhhhhh ......... memek kamu enak " , Bualan pria itu terputus saat mona mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk segera menyudahi persetubuhan itu .

"Papi ahhhhhh ..... shhhhhh ..... memek mona enak ..... "
"Ahhhhhh .... kontol papi keras banget ....... enak """
"Dalem banget pi ...... "
"Ahhhhhhh ...... ahhhhhhh ...... "

Suasana kamar mandi makin panas dengan persetubuhan yang sangat tidak pantas itu. Mona tau persis desahan palsunya itu akan membuat pria brengsek itu cepat mencapai klimaksnya.

Dulu dia memang seorang "PELACUR" ya dia menyebut dirinya demikian, menyerahkan keperawanan nya pada pria ini demi pundi-pundi rupiah yang membantunya bertahan hidup. Ketika dia harus berjuang sendirian di kota ini setelah kebakaran hebat merenggut kehidupan orang tua , keluarga, dan seorang sepupunya. Mona kecil harus tinggal bersama neneknya di kota ini. Berjuang sendirian hingga terjerumus ke pelukan pria ini. Pria biadab yang suka melancong ke kota ini untuk menikmati bunga-bunga muda yang baru mekar. Pria yang banyak menghancurkan masa depan generasi bangsa di kota pelajar  tempat dimana seharusnya banyak gadis merajut masa depan bukan dirusak oleh iming-iming uang.

"Ahhhhhh .... gila ...... mona ..... tarifmu pasti mahal kalo papi jadiin kamu pelacur ..... "
"Memek kamu memang enak ..... Papi g tahan ..... ahhhhhhh "

Sadar hal leih menjijikkan mungkin terjadi, mona berusaha bangun agar batang itu tak menyemburkan "racun" nya di dalam memeknya. Sudah 3 tahun ini sejak peristiwa mengerikan itu terjadi, mona tak lagi bisa klimaks ketika bersetubuh dengan pria ini. Hanya desahan-desahan palsu untuk menutupi rasa bersalahnya yang mendalam.

"Crot.....crot....crot ..... " semprotan demi semprotan cairan laknat itu menyembur membasahi wajah cantik mona.
 "Ugh papi nakal ..... masa muka mona dipejuhin..... kan mona ........ " , Senyumnya genit dan kata-katanya terputus, untuk mengalihkan kekecewaan pria itu untuk kesekian kalinya tak bisa menanamkan benih di rahim mona.

AIR MATA

Beberapa saat setelah pria itu membersihkan diri dan beranjak ke tempat tidur setelah lelah menikmati tubuh mona tinggalah mona sendiri di kamar mandi. Berdiri di bawah guyuran shower, untunglah air mata diciptakan untuk memberikan sedikit kedamaian diantara rasa sesal dan sakit di dada. Mona berulang kali menggosong tubuhnya, seakan jijik dengan tubuhnya sendiri yang meski sudah putih bersih namun terasa masih kotor dan penuh noda.

Sebuah cincin kini melingkar di jari manis tangan kanannya. Saat terpaksa harus berkencan dengan pria yang terlelap disana mona selalu melepas cincin nya. Dia tidak ingin makin sakit dan tumbuh rasa bersalah yang main mendalam di hatinya. Karena nama yang terukir dibalik cincin berlian itu adalah nama yang sangat berarti buat dirinya lebih dari apapun. ARYA SATRIO ukiran di dalam cincin itu yang sangat berarti di hatinya. Tangisnya makin dalam ketika mengingat seminggu yang lalu di negeri tetangga berlambang singa si pemilik nama mengucapkan kata-kata indah atau sebuah mantra kutukan yang membuat mona memiliki keberanian melangkah malam ini.

Kamu Selalu Tau Mona, Aku Menikahimu Bukan Karena Aku Mencintaimu Tapi Karena Aku Tau Kamu Mencintaiku Sangat Dalam, Dan Sejak Aku Mengucapkan Janji Di Depan Tuhan, Mama, Dan Adikmu Yang Juga Sahabatmu Itu Aku Berjanji Pada Diriku Sendiri Untuk Belajar Mencintaimu.
Dan Mungkin Aku Sudah Hampir Berhasil

Tak mau pria itu curiga dan menggagalkan semua rencananya malam itu, mona segera menyudahi duka dan rasa bersalahnya. Setelah mona mengeringkan tubuhnya, mona berbaring di dekat pria tambun itu. Matanya coba terpejam, tangannya bergerak menyembunyikan sesuatu di bawah bantalnya. Sekali lagi bulir air mata muncul di sudut matanya. "Maaf mas .... Maaf, semoga setelah ini mas arya dan mama bisa mengerti ..... meski mona g akan termaafkan seumur hidup mona meski nyawa mona jadi penggantinya" , monapun terlelap.


Seorang Pria Menatap Kerlip Dari Kejauhan Gedung Tempat Mona Terlelap

RENCANA & RAHASIA YANG TERUNGKAP

Sebenarnya cukup membuat pria itu keluar meninggalkan sarangnya. Aku pernah berpikir untuk menjadikan babi tua yang merasa seperti harimau itu jadi pelarian maka akan mudah memburunya. Rencana awalku hanya memancingnya keluar kandang agar jauh dari para bekingnya namun sore ini sebuah pesan singkat dari orang kepercayaanku membuatku tak bisa melewati malam ini dengan tenang. Jam tanganku sudha menunjukkan jam 2 pagi namun aku belum tau apa yang akan terjadi esok dan apakah aku berhasil menjalankan rencanaku.

"Mas arya, maaf saya sudah berusaha untuk cari wanita buat bajingan itu. Tapi diluar pengawasan saya sepertinya mbak mona punya rencana sendiri tiba-tiba muncul. Saya g tau musti gimana  ? Mohon petunjuk " - begitu pesan dari bang jo orang kepercayaanku -

Bongkahan besar lembut menempel di punggungku, disusul pelukan hangat yang penuh kedamaian. Mama menunjukkan sebuah pesan singkat di hp nya menandakan tugas mama dalam rencana ini sudah selesai. Tinggal menunggu kabar dari 1 orang lagi maka aku bisa istirahat sejenak untuk menghadapi hal besar besok.

CEKLIST 

"Janji sama mama ya arya ....... Kamu harus keluarkan mona dari sana, mama tau betul siapa papimu dia g akan biarin sipapun yang berusaha menghabisnya selamat", pesan mamaku yang membuatku sedikit merinding ketakutan.
"Satu hal yang tidak bisa kamu bohongin dari mama ....... , kamu mencintai istrimu dan kalopun kamu berhasil menyingkirkan papimu namun tidak bisa menyelamatkan mona, kemenanganmu akan sia-sia ..... apalagi mami tau ......... " kata-kata mama terputus saat pintu kamar kami diketuk.

Aku langsung waspada, karena seharusnya tidak ada yang tau kami disini sampai rencanaku semua dijalankan. Aku mengambil senjata dari kantung dalam jaketku dan langsung cepat mendekati pintu mengintip siapa yang datang. "Plok ....... " Aku menepuk jidatkku..... kenapa semuanya menjadi rumit sekarang. Cepat kubuka pintu dan menarik sosok di depan pintu itu masuk .....

"Karin ! Kenapa kamu masih disini ? Darimana Kami Disini ? "

Tidak menjawab pertanyaanku, wanita yang kupanggil karin ini hanya menjulurkan lidahnya mengejekku. Sengaja menabrak bahuku yang sebenarnya tidak terlalu menghalangi jalannya.

"Ibu ....... " , setengah berlari karin mendekati mamaku dan mencium tangannya tanda hormat. "Maaf karin memaksa ..... cuma karin tidak bisa menahan diri dan harus menyampaikan ini langsung "
Karin berbalik dan menyerahkan smartphone nya menunjukkan kepadaku ......

"Semua selesai mas ........ "
Aku terdiam melihat video di hp nya ..... nampaknya karin menjalankan tugas dengan sangat baik .

"Terima kasih karin ....... " jawabku flat.  Sambil mengambil kertas ceklist .....

1. Memancing Harimau Keluar Sarang (v)
2. Memutuskan semua sumber dayanya (v)
3. Menyingkirkan semua pelindungnya (v)
4.

Aku menambahkan angka 5.  dibawah list keempat
"Kita tau bahwa butuh 5 langkah sempurna ini untuk menyingkirkan bajingan itu dengan sempurna. Tapi aku sudah memutuskan 4 langkah saja sudah cukup meski lebih beresiko" kataku terputus membuat karin bingung .....
"Mona mengambil perannya sendiri ..... setelah mengantarkanmu ke bandara dan seharusnya kamu terbang ke safe house yang kusiapkan "

Karin terdiam sesaat dan terucap ..... "Maaf mas ..... !"

KEPUTUSAN
Sudah sejauh ini, aku yang memulai jadi aku yang harus menyelesaikan ini semua. Menyelamatkan mona , wanita yang tak lain adalah istriku dan menghabisi pria brengsek yang membuat hidupku penuh rasa bersalah karena namanya ada dalam akte kelahiranku meskipun dalam tangis mamaku bercerita bahwa pria yang kutemukan beberapa waktu lalu adalah ayah biologisku.

Siapa Karin ? Dimana Ayah Biologisku ?  

 





Posting Komentar

0 Komentar