Harimau Tua
Heru Anggoro , pria 60 tahunan itu sungguh sangat menjijikkan.
Menceritakanya pun aku sudah muak. Pria ini yang selalu merasa sebagai
raja kecil penguasa di kota kelahiranku. Bisnisnya menggurita, dia
menggunakan segala cara untuk menjadi orang yang paling ditakuti di
sana. Bahkan akar kejahatan di kota itu hampir semua berawal dari otak
busuknya. Kawan-kawannya adalah politisi daerah yang korup, aparat yang
cinta uang, hingga preman jalanan yang diberinya makan. Banyak pejabat
pemerintahan terpaksa terjebak korupsi untuk melancarkan bisnis pria ini
meskipun mereka tidak menginginkanya. Pejabat baik sekalipun bila
nyawanya atau keluarganya dijadikan taruhan akan takluk dengan pria ini.
Orang-orang yang "mencari masalah" denganya akan berakhir tragis, tewas
karena kecelakaan, terbunuh dalam sebuah insiden kebakaran, paling
beruntung tak kehilangan nyawa namun hanya bisa mematung di rumah sakit
jiwa. Jangan sampe dia membencimu karena alasan personal, karena jasadmu
tak akan tercium dimana keberadaanya. Kabar burung dan gosip yang
berhembus, dia "mengkoleksi" mayat orang yang dia benci secara pribadi.
Seperti mafia dan orang brengsek pada umumnya, selain harta dia juga
gila wanita. Dia akan melakukan segala cara dari merayu, mengancam
hingga kalo perlu menculik dan memperkosa wanita yang diinginkanya.
Tingkahnya yang angkuh seperti seorang harimau penguasa rimba yan tak
terkalahkan. Harimau ini tak sadar saat ini dirinya tak lebih dari
sekedar harimau tua yang menanti waktu ajalnya. Harimau tua ini terlena
di masa tuanya, bangga kekuatan dan keuasaanya padahal bagiku harimau
tua itu kini tak lebih dari babi tua yang siap menjadi buruanku.
Pria menjijikan itu kini sedang menunggu salah satu "mangsa" nya. Tubuh
tambunnya yang hitam dan penuh bekas luka perkelahian masa mudanya kini
berendam menjijikkan di bathub. Satu tangannya memegang gelas berisi
anggur merah murahan, meski uangnya banyak dia tidak pernah meninggalkan
minuman favoritnya sejak muda nya dulu. Satu tangannya memainkan
kelaminnya, menjaganya tetap angkuh seperti pemilikknya. Katanya itu
"modal" menaklukkan banyak wanita, tak sepenuhnya salah banyak wanita
yang awalnya terpaksa dan jijik melayaninya dibuat terkapar dan nyaris
pingsan dalam kenikmatan. Tak terkecuali wanita itu ......
A.N.G.E.L
Aku masih mengingkari atau hatiku masih menolak mengakui sakitnya
menceritakan tentang wanita ini. Tubuh terbalut kimono itu perlahan
masuk ke kamar mandi tempat pria itu berendam. Tingginya hanya 165 cm,
belum masuk kualifikasi untuk menjadi seorang model. Namun dengan berat
hanya 50 an membuat postur tubuhnya sangat menggiurkan. Tokednya ranum
meski sering dijamah, wanita ini tau betul cara merawat aset terbaiknya
itu sehingga benda yang biasa terbungkus bra 34C itu selalu bisa
diandalkan untuk menaklukkan pria. Bulat dan kenyalnya selalu memuaskan
hasrat setiap tangan pria yang meremasnya, dan mulut rakus pria yang
menyedotnya.
Dengan gemulai wanita itu mengelus bagian bawah perutnya, hatinya
bergejolak, tatapan mesum pria di bathub itu terfokus ke memeknya yang
bersih tanpa bulu. Pria itu tau betul, dibalik rapatnya bibir memek itu,
tersembunyi daging segar yang merah merona dan selalu basah.Tak hanya
orientalnya yang bisa membuat pria lupa dunia, tidak lebay tapi jepitan
memek wanita itu membuat pria manapun rela mati setelah menikmatinya dan
jangan biarkan dia bergoyang diatasmu kalo kamu bukan pria yang jago
seks. Trust me !
"Sini mona sayang ..... kamu punya tugas penting " Pria itu nampak tak sabar untuk menikmati lagi tubuh wanita itu.
"Kenapa sih pi ? Papi udah janji lepasin mona ....... " Wanita itu
berhenti di tepi bathub, ada pertentangan besar dalam dirinya. Otaknya
berpikir ini jalan terbaik, hatinya tersyat penuh penyesalan dan rasa
bersalah, namun tubuhnya berhkianat merasakan gairah.
"Brengsek ! Pasti minuman tadi dicampur sesuatu oleh papi, gairahku
sulit kukendalikan, tidak ada jalan lain. " Pikir wanita itu ....
Dilepasnya kimono sutranya, meski dari tadi keseksian tubuhnya sudah
sedikit terekspose, karena dia tidak mengikatkan kimononya. Kini semua
terbuka membuat pria itu melotot . "Ini yang terakhir ..... " dalam
hati wanita itu bergumam .
Kedua kaki yang sempurna itu mulai turun memasuki air, seperti kaki
malaikat yang menginjakkan kaki ke bumi. Tak langsung duduk di bathub,
wanita itu menunduk mendekatkan tokednya yang bulat menggantung ke wajah
pria itu. Menggoda adalah kemampuan yang tak usah diragukann lagi.
Pesona toked bulat itu membuat seolah reflek kepala pria itu mendekati
umpannya. Saat kepala pria itu sudah sangat dekat, bahkan lidahnya mulai
menjulur seperti anjing menggapai umpannya wanita itu tiba-tiba bangun
sambil meraih gelas anggur di tangan pria itu.
Wanita itu kembali berdiri, matanya terpejam merasakan pait di hatinya.
Sedikit tengadah wanita itu mencoba meminum anggur merah itu cepat untuk
sedikit melupakan pedih hatinya. Karena aksinya itu, anggur dari gelas
itu sedikit meluber dari celah bibirnya turun melalui leher dan mengalir
kebawah dekat tokednya. Pria itu sedikit tercengang, memang wanita ini
salah wanita terbaik yang berhasil dia taklukkan, apalagi ditambah
tingkahnya yang kadang sangat menggoda. Seperti saat ini, ketika di
depannya disuguhi tontonan seksi, tugas tangannya menjaga batangnya
tetap berdiri digantikan oleh kaki si wanita yang putih bersih lembut
terawat dengan cat kuku warna hijau tosca favoritnya.
"Kamu memang binal mona ..... sejak muda kamu memang membuat nafsu papi
...... tidak sia-sia papi pelihara kamu sejak muda ..... hahahaha .....
sini puasin papi" Tawa pria itu melecehkan.
"Jangan panggil aku Monica Angela, kalo g bisa puasin papi ...... " ,
senyum menggoda wanita itu sambil mendekatkan tubuhnya ke pelukan pria
itu.
Hanya Pelacur !
Perlahan wanita itu mendekati tubuh tambun pria itu, meski sebenarnya
ada rasa mual yang sangat mendesak perutnya . Dipegangnya batang kontol
pria itu, senyum tipisnya mengembang di bibir. Senyum penuh kepalsuan
menutupi rasa jijik harus memasukkan batang itu ke memeknya.
"Sleeeeeebbbbbbsssssssssss ............. ahhhhhhhhhhhh ....... " desah
wanita itu. Meski jijik, memeknya tak bisa bohong kalo batang itu
menyentuh bagian terdalam dan paling sensitif dari memeknya. Denyutan
demi denyutan memeknya mencoba beradaptasi, meski sore tadi memeknya
sudah dihajar habis tetap saja saat ini rasa nikmat menjalari seluruh
tubuhnya.
"Mona masukin aja ya pi ....... Takut mona g kuat layanin papi karena
papi kuat banget sih " , kata-kata genit menggoda . "Slurp .........
Slurp ......... Slurp ......... Slurp ......... ahhhhhhhhh ...........
ahhhhhhhh ...... ahhhhhhh " , saat merasakan batang kontolnya terbenam
di liang ternikmat membuat pria itu tak lagi mendengarkan apa kata
wanita itu. Tak peduli lagi wajahnya kini asik terbenam di toked ranum
wanita itu, sementara tanganya tak mau kalah meremas dan memerah toked
wanita itu mungkin berharap keluar air susunya. Hanya desahan yang
keluar dari mulut wanita cantik itu menanggapi aksi cabul pria yang
dipanggilnya papi itu.
"Slebs .... slebs .... slebs ..... " dengan seksinya pinggul si wanita
bergoyang maju - mundur kadang memutar , membuat batang cabul di dalam
memeknya serasa dipijat dan disedot. Pria itu sempat menghentikan
aksinya menikmati toked wanita itu dan terdiam dengan tangan yang
meremas kuat toked itu.
"Ahhhhhhh ...... papi sakit ini toked mona ...... papi keenakan ya ....
sampe bengong gitu " , goda si wanita sambil menoel hidung si pria.
"Gila memek kamu mona ..... nikmat banget, papi g akan lupa nikmatnya
goyangan kamu. Apalagi sekarang kayaknya memek kamu hangat banget
padahal di dalam air ", entah pujian atau kata-kata melecehkan keluar
dari mulut busuk pria itu.
"Udah nikmatin aja papi jangan banyak omong ....... Siapa tau ini
terakhir kali papi nikmatin mona ..... besok-besok g bisa " canda
wanita itu penuh arti. "Sampe kapanpun kamu tetap pelacur papi mona
..... Sejak perawan kamu papi ambil ..... Papi selalu yakin kamu pelacur
papa yang paling oke ...... ahhhhhhhhhh ......... memek kamu enak " ,
Bualan pria itu terputus saat mona mengeluarkan kemampuan terbaiknya
untuk segera menyudahi persetubuhan itu .
"Papi ahhhhhh ..... shhhhhh ..... memek mona enak ..... "
"Ahhhhhh .... kontol papi keras banget ....... enak """
"Dalem banget pi ...... "
"Ahhhhhhh ...... ahhhhhhh ...... "
Suasana kamar mandi makin panas dengan persetubuhan yang sangat tidak
pantas itu. Mona tau persis desahan palsunya itu akan membuat pria
brengsek itu cepat mencapai klimaksnya.
Dulu dia memang seorang "PELACUR" ya dia menyebut dirinya demikian,
menyerahkan keperawanan nya pada pria ini demi pundi-pundi rupiah yang
membantunya bertahan hidup. Ketika dia harus berjuang sendirian di kota
ini setelah kebakaran hebat merenggut kehidupan orang tua , keluarga,
dan seorang sepupunya. Mona kecil harus tinggal bersama neneknya di kota
ini. Berjuang sendirian hingga terjerumus ke pelukan pria ini. Pria
biadab yang suka melancong ke kota ini untuk menikmati bunga-bunga muda
yang baru mekar. Pria yang banyak menghancurkan masa depan generasi
bangsa di kota pelajar tempat dimana seharusnya banyak gadis merajut
masa depan bukan dirusak oleh iming-iming uang.
"Ahhhhhh .... gila ...... mona ..... tarifmu pasti mahal kalo papi jadiin kamu pelacur ..... "
"Memek kamu memang enak ..... Papi g tahan ..... ahhhhhhh "
Sadar hal leih menjijikkan mungkin terjadi, mona berusaha bangun agar
batang itu tak menyemburkan "racun" nya di dalam memeknya. Sudah 3 tahun
ini sejak peristiwa mengerikan itu terjadi, mona tak lagi bisa klimaks
ketika bersetubuh dengan pria ini. Hanya desahan-desahan palsu untuk
menutupi rasa bersalahnya yang mendalam.
"Crot.....crot....crot ..... " semprotan demi semprotan cairan laknat itu menyembur membasahi wajah cantik mona.
"Ugh papi nakal ..... masa muka mona dipejuhin..... kan mona ........ "
, Senyumnya genit dan kata-katanya terputus, untuk mengalihkan
kekecewaan pria itu untuk kesekian kalinya tak bisa menanamkan benih di
rahim mona.
AIR MATA
Beberapa saat setelah pria itu membersihkan diri dan beranjak ke tempat
tidur setelah lelah menikmati tubuh mona tinggalah mona sendiri di kamar
mandi. Berdiri di bawah guyuran shower, untunglah air mata diciptakan
untuk memberikan sedikit kedamaian diantara rasa sesal dan sakit di
dada. Mona berulang kali menggosong tubuhnya, seakan jijik dengan
tubuhnya sendiri yang meski sudah putih bersih namun terasa masih kotor
dan penuh noda.
Sebuah cincin kini melingkar di jari manis tangan kanannya. Saat
terpaksa harus berkencan dengan pria yang terlelap disana mona selalu
melepas cincin nya. Dia tidak ingin makin sakit dan tumbuh rasa bersalah
yang main mendalam di hatinya. Karena nama yang terukir dibalik cincin
berlian itu adalah nama yang sangat berarti buat dirinya lebih dari
apapun. ARYA SATRIO ukiran di dalam cincin itu yang sangat berarti di
hatinya. Tangisnya makin dalam ketika mengingat seminggu yang lalu di
negeri tetangga berlambang singa si pemilik nama mengucapkan kata-kata
indah atau sebuah mantra kutukan yang membuat mona memiliki keberanian
melangkah malam ini.
Kamu Selalu Tau Mona, Aku Menikahimu Bukan Karena Aku Mencintaimu Tapi
Karena Aku Tau Kamu Mencintaiku Sangat Dalam, Dan Sejak Aku Mengucapkan
Janji Di Depan Tuhan, Mama, Dan Adikmu Yang Juga Sahabatmu Itu Aku
Berjanji Pada Diriku Sendiri Untuk Belajar Mencintaimu.
Dan Mungkin Aku Sudah Hampir Berhasil
Tak mau pria itu curiga dan menggagalkan semua rencananya malam itu,
mona segera menyudahi duka dan rasa bersalahnya. Setelah mona
mengeringkan tubuhnya, mona berbaring di dekat pria tambun itu. Matanya
coba terpejam, tangannya bergerak menyembunyikan sesuatu di bawah
bantalnya. Sekali lagi bulir air mata muncul di sudut matanya. "Maaf mas
.... Maaf, semoga setelah ini mas arya dan mama bisa mengerti .....
meski mona g akan termaafkan seumur hidup mona meski nyawa mona jadi
penggantinya" , monapun terlelap.
Seorang Pria Menatap Kerlip Dari Kejauhan Gedung Tempat Mona Terlelap
RENCANA & RAHASIA YANG TERUNGKAP
Sebenarnya cukup membuat pria itu keluar meninggalkan sarangnya. Aku
pernah berpikir untuk menjadikan babi tua yang merasa seperti harimau
itu jadi pelarian maka akan mudah memburunya. Rencana awalku hanya
memancingnya keluar kandang agar jauh dari para bekingnya namun sore ini
sebuah pesan singkat dari orang kepercayaanku membuatku tak bisa
melewati malam ini dengan tenang. Jam tanganku sudha menunjukkan jam 2
pagi namun aku belum tau apa yang akan terjadi esok dan apakah aku
berhasil menjalankan rencanaku.
"Mas arya, maaf saya sudah berusaha untuk cari wanita buat bajingan itu.
Tapi diluar pengawasan saya sepertinya mbak mona punya rencana sendiri
tiba-tiba muncul. Saya g tau musti gimana ? Mohon petunjuk " - begitu
pesan dari bang jo orang kepercayaanku -
Bongkahan besar lembut menempel di punggungku, disusul pelukan hangat
yang penuh kedamaian. Mama menunjukkan sebuah pesan singkat di hp nya
menandakan tugas mama dalam rencana ini sudah selesai. Tinggal menunggu
kabar dari 1 orang lagi maka aku bisa istirahat sejenak untuk menghadapi
hal besar besok.
CEKLIST
"Janji sama mama ya arya ....... Kamu harus keluarkan mona dari sana,
mama tau betul siapa papimu dia g akan biarin sipapun yang berusaha
menghabisnya selamat", pesan mamaku yang membuatku sedikit merinding
ketakutan.
"Satu hal yang tidak bisa kamu bohongin dari mama ....... , kamu
mencintai istrimu dan kalopun kamu berhasil menyingkirkan papimu namun
tidak bisa menyelamatkan mona, kemenanganmu akan sia-sia ..... apalagi
mami tau ......... " kata-kata mama terputus saat pintu kamar kami
diketuk.
Aku langsung waspada, karena seharusnya tidak ada yang tau kami disini
sampai rencanaku semua dijalankan. Aku mengambil senjata dari kantung
dalam jaketku dan langsung cepat mendekati pintu mengintip siapa yang
datang. "Plok ....... " Aku menepuk jidatkku..... kenapa semuanya
menjadi rumit sekarang. Cepat kubuka pintu dan menarik sosok di depan
pintu itu masuk .....
"Karin ! Kenapa kamu masih disini ? Darimana Kami Disini ? "
Tidak menjawab pertanyaanku, wanita yang kupanggil karin ini hanya
menjulurkan lidahnya mengejekku. Sengaja menabrak bahuku yang sebenarnya
tidak terlalu menghalangi jalannya.
"Ibu ....... " , setengah berlari karin mendekati mamaku dan mencium
tangannya tanda hormat. "Maaf karin memaksa ..... cuma karin tidak bisa
menahan diri dan harus menyampaikan ini langsung "
Karin berbalik dan menyerahkan smartphone nya menunjukkan kepadaku ......
"Semua selesai mas ........ "
Aku terdiam melihat video di hp nya ..... nampaknya karin menjalankan tugas dengan sangat baik .
"Terima kasih karin ....... " jawabku flat. Sambil mengambil kertas ceklist .....
1. Memancing Harimau Keluar Sarang (v)
2. Memutuskan semua sumber dayanya (v)
3. Menyingkirkan semua pelindungnya (v)
4.
Aku menambahkan angka 5. dibawah list keempat
"Kita tau bahwa butuh 5 langkah sempurna ini untuk menyingkirkan
bajingan itu dengan sempurna. Tapi aku sudah memutuskan 4 langkah saja
sudah cukup meski lebih beresiko" kataku terputus membuat karin bingung
.....
"Mona mengambil perannya sendiri ..... setelah mengantarkanmu ke bandara
dan seharusnya kamu terbang ke safe house yang kusiapkan "
Karin terdiam sesaat dan terucap ..... "Maaf mas ..... !"
KEPUTUSAN
Sudah sejauh ini, aku yang memulai jadi aku yang harus menyelesaikan ini
semua. Menyelamatkan mona , wanita yang tak lain adalah istriku dan
menghabisi pria brengsek yang membuat hidupku penuh rasa bersalah karena
namanya ada dalam akte kelahiranku meskipun dalam tangis mamaku
bercerita bahwa pria yang kutemukan beberapa waktu lalu adalah ayah
biologisku.
Siapa Karin ? Dimana Ayah Biologisku ?
0 Komentar